Sabtu, 10 Juli 2010

Satu-Satunya Salinan Manuskrip QUR'AN USTMANI ABAD KE-8 DI RUSIA

RIYADH, Kementrian Keuangan Moscow Mint Rusia, mengeluarkan satu-satunya salinan sebenarnya manuskrip "Qur'an Utsmani" abad ke-8.

Salinan itu mewakili 163 keping yang terbuat dari 999 emas. Moscow Mint membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk membuat salinannya.

Kemudian pada tanggal 25 Januari 2007, dalam konferensi pers di Moskow, Profesor D.V. Frolov, kepala departmen filologi Arab Universitas Negeri Moskow, mengungkap karya agung manuskrip itu pada dunia.

Dia mengatakan: "Teks abadi yang diabadikan pada metal paling berharga merupakan keajaiban seni perhiasan dann contoh keterampilan tertinggi pengrajin Rusia. Ini sekarang akan disimpan selamanya. Manuskrip ini sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Ini mewakili tahap awal komposisi teks termasuk fakta bahwa cara "tulisan tangan" berbeda dengan tulisan modern."

Karya seni itu merupakan kualitas terbaik dan tidak memiliki analog di dunia. Tidak mungkin memalsukan atau menyalin karya seni tersebut.

Konferensi pers menekankan bahwa keberadaan manuskrip paling kuno ini mengkonfirmasi asal usul teks lengkap Al-Quran. Konferensi pers menandai kualitas museum karya seni yang dibandingkan dengan karya agung pembuat perhiasan terbaik Rusia Faberge.

Manuskrip paling tua di dunia ini merupakan properti miliki Federasi Rusia yang disimpan di Institut St. Petersburg untuk Manuskrip Oriental milik Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (bekas museum Asia yang didanai oleh Kaisar Rusia Peter I).

Untuk pertama kalinya "Al-Qur'an Emas" itu dipamerkan secara penuh di bulan Juni, 2007, di Moskow di salah satu museum terbaik di dunia - Museum Seni Rupa Negara Bagian Pushkin. Beberapa halaman "Al-Qur'an Emas" ditunjukkan di pameran internasional di Iran (2007), Bahrain (2008), Libya (2008), Rusia (2009) dan Mesir (2010) yang ia diberikan diploma termasuk salah satu administrasi presidensial Rusia.

Ini merupakan aksi simbolik bahwa pameran "Al-Qur'an" diadakan dengan dukungan Organisasi Konferensi Islam (OIC). Saudi Arabia merupakan pemrakarsa pendirian organisasi itu di tahun 1969.

"Al-Qur'an Emas" itu merupakan karya seni yang tidak memiliki analog di dunia yang merupakan simbol penghargaan Rusia kepada seluruh bangsa di dunia yang mengaku Islam dan nilai-nilainya," ujar M. Piotrovskiy, direktur State Hermitage.

Pandangan ini disetujui oleh I. Antonova, direktur Museum Seni Rupa Negara Bagian Pushkin, yang mengatakan: "Al-Qur'an Emas" adalah monumen seni terbaru abad ke-21 dan merupakan nilai budaya global yang tinggi."

Pihak lain yang bergabung dengan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia dalam penghargaan terhadap manuskrip unik, A. Saltanov, menekankan bahwa Rusia bangga menjadi pemelihara kitab suci emas umat manusia.

"Rusia adalah negara unik yang menghubungkan Timur dan Barat, dan menyediakan ruang yang nyaman untuk keberadaan timbal-balik seluruh kepercayaan agama. Kami bangga bahwa Rusia menjaga manuskrip Al-Qu'ran tertua, dan pengrajin Rusialah yang mengeluarkan kitab suci itu dalam metal paling mulia yang akan menyimpan teks ini selamanya," dia menambahkan.

Serangkaian pujian itu dilanjutkan dengan T.Potapova, wakil ketua Museum Seni Rupa Negara Bagian Pushkin, dengan menyebutnya "Dokumen historis yang tak ternilai yang sekarang ada dalam bentuk permata yang tak dapat dibandingkan, sebuah monumen untuk seni abad 21 yang sesuai dengan waktnya dan merupakan teknologi unik dan eksekusi sempurna. Kaligrafi dan tipe kufik langka abad ke-8 direproduksi dalam detail terkecil."

Sebuah halaman "Al-Qur'an Emas" juga ditampilkan selama Festival Nasional untuk Warisan dan Budaya yang diadakan di Riyadh. Manuskrip yang disajikan di Janadriya merupakan tanda penghargaan inisiatif bersejarah Wakil dua Masjid Suci King Abdullah.

Satu halaman "Al-Qur'an Emas" disajikan padanya pada tanggal 2 Maret 2008 pada dialog antaragama oleh delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menteri Budaya Rusia.

Institul Studi Oriental Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan perusahaan Rusia "WT" (pemilik proyek) saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Kementrian Budaya dan Informasi Saudi Arabisa untuk menjadi pemrakarsa pameran "Al-Qur'an Emas" yang akan diadakan musim gugur tahun 2010.

"Al-Qur'an Emas" yang tidak memiliki analog di dunia dan dipamerkan untuk pertama kalinya dalam bentuk penuh tanpa diragukan lagi akan berkontribusi terhadap kerja sama yang sedang berkembang antara masyarakat di dua negara.

Pengatur proyek itu berharap pameran itu akan diadakan di bawah pemerintahan King Abdullah, yang pastinya memperhatikan sejarah dan budaya Islam dan berkontribusi terhadap kerja sama antara Rusia dan Kerajaan Saudi Arabia, memperkaya pemahaman bersama antara dua masyarakat dan juga sekali lagi menunjukkan pada dunia otoritas spiritual tinggi Rusia dan Saudi Arabia.

"Kami akan sangat senang menerima tawaran dari Kementrian Informasi dan Budaya Saudi Arabia atau organisasi lain untuk memamerkan "Al-Qur'an Emas" di Saudi Arabia." merupakan sesuatu yang luar biasa jika kita dapat mendapatkan tawaran semacam itu segera sehingga dapat memungkinkan kami untuk memulai persiapan untuk pameran. Kami berharap bahwa dalam waktu dekat orang-orang dari Kerajaan akan dapat melihat dan mengapresiasi karya seni ini," V.Prusakov, direktur perusahaan "WT" (www.wtjsc.com), mengatakan.

"Demonstrasi 'Al-Qur'an Emas' ini pada dunia akan menjadi simbol interaksi yang gemilang antara Rusia dan keseluruhan dunia Islam, satu lagi bukti dialog konstruktif dan bersahabat serta kerja sama semua bangsa," ujar V. Isaev, profesor Institut Studi Oriental.

Pandangannya ditambahkan oleh T. Metaxa, deputi pertama direktur Museum Negeri Orient, yang mengatakan: "Akan sangat baik jika Saudi Arabia dapat melihat "Al-Qur'an Emas" karena inilah negara dimana karya seni ini dan makna uniknya bisa diapresiasi pada nilai sebenarnya."

"Proyek ini telah diimplementasi dan disajikan dengan indah. Dan memperhatikan keindahan ada ungkapan yang sangat bagus -- hadist -- 'Keindahan abadi menjadi sifat Tuhan dan Tuhan mencintai penampilan keindahan yang datang dari manusia.' Dalam proyek itu keindahan semacam itu sungguh terjadi," S. Aliautdinov, imam Masjid Poklonnaya Gora di Moskow menyimpulkan. (raz/an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar