Jumat, 16 Juli 2010

DIABETES

Kamis, Oktober 15, 2009

Defenisi
Diabetes melitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat akibat defesiensi insulin/resistensi terhadap kerja insulin (memanifestai hiperglikemia)

Etiologi
 Berkurangnya jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel dan penggunaanya pada jaringan
 Berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa
 Peningkatan produksi glukosa (glukoneogenesis) oleh hati
 IDDM (Insulin Depentdent Diabete Melitus)/DM yang bergantung insulin, disebabkan destruksi sel Beta pulau langerhans akibat proses autoimun
 NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus)/DM yang tidak tergantung insulin, disebabkan kegagalan relatif sel Beta dan resistensi insulin

Pemeriksaaan Penunjang
 Pemeriksaan penyaring dilakukan pada kelompok berisiko tinggi (usia > 40 th, obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi > 4.000 g, riwayat Dm pada kehamilan dan dislipidemia)
 Pemeriksaan penyaring dengan pemeriksan glukosa darah sewaktu
 TTGO (Tes Tolerasi Glukosa Oral)
 Pasien usia> 45 tahun tanpa resiko
Penjaring dapat dilakukan tiap 3 tahun sekali
Cara Pemeriksaan TTGO
1. Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien makan seperti biasa.
2. Kegiatan jasmani sementara cukup, tidak terlalu banyak
3. Pasien puasa semalam selama 10-12 jam
4. Periksa glukosa darah Puasa
5. Berikan glukosa 75 g yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit
6. Periksa glukosa darah 1 jam dan 2 jam sesudah beban glukosa.
7. Selama pemeriksaan, pasien yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan keluhan dan gejala khas dan hasil pemeriksaan TTGO

Komplikasi
 Akut
a. Koma hipoglikemia
b. Ketoasidosis
c. Koma hiperosmolar nonketotik
 Kronik
a. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darahtepi, pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetik, nefropati diabetik
c. Neuropati diabetik
d. Rentan infeksi, (TBC, gingivitis, ISK)
e. Kaki diabetik

Penatalaksanaan
 Tujuan Jangka pendek
Untuk menghilangkan keluhan/gejala Dm
 Tujuan jangka panjang
Untuk mencegah komplikasi

Tiga kerangka utama penetalaksanaan DM
1. Perencanaan Makan
Pada consensus PERKENI ditetapkan standar menu harus seimbang berupa karbohidrat (60-70%), protein (10-15%), dan lemak (20-25%), kebutuhan kalori dihitung berdasaran BB ideal.
2. Latihan Jasmani
Dianjurkan 3-4 kali/minggu selama  0,5 jam dilakukan rutin dan secara bertahap
Pilihan latihan : jalan kaki, jogging, lari, renang, bersepeda dan mendayung.
Perlu diperhatikan : jangan berolahraga sebelum makan, memakai sepatu yang pas, harus didampingi oleh orang yang tahu cara mengatasi DM
3. Obat berkhasiat Hipoglikemik
Jika pasien dalam pengaturan makan dankegiatan jasmani sudah baik, tetapi kadar glukosanya belum stabil, dipertimbangkan pemakaian obat berkhasiat hipoglikemik (oral/suntikan)

Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
a. Sulfonilurea
Untuk pasien dengan BB normal
Contoh Sulfunilurea : klorpropamid, glibenklamid, tolbutamid, glikuidon.
b. Biquanid
Untuk pasien denganbadan gemuk (Indeks masa tubuh > 30)
Contoh Biquanid: Metformin
c. Inhibitor  glukosidase
Menurunkan penyerapan glukosa dan hiperglikemia pascapradinal
d. Insulin Sensitizing Agent
Contoh obat : Thoazolodinediones (golongan obat baru yang mempunyai efek farmakologi meningkatkan sensitivitas insulin)

Prognosis
 60% pasien IDDM yang mendapat insulin dapat bertahan hidup normal.
 40% mengalami kebutaan, gagal ginjal kronik dan kemungkinan meninggal lebih cepat.

DM dan Puasa
 Pasien Dm yang cukup terkendali pengaturan makan tidak mengalami kesulitan untuk puasa. Saat berbuka berikan obat dosisnya lebih besar dari pada saat sahur
 Pasien yang harus menggunakan insulin (IDDM) dosis multiple dianjurkan tidak berpuasa.

Diposkan oleh Joko Iskandar, SP. di 23:06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar